Visual Photography. - Membahas Segala Jenis Tentang Photography serta memberikan turtorial cara menggunakan camera dengan benar

Tuesday, May 15, 2018

Visual Photography - Setelah membeli kamera DSLR, Mirrorless atau bahkan juga kamera point & shoot, kita terpaku pada mode auto untuk saat yang cukup lama. Mode auto memanglah paling mudah dan cepat bagi mereka yang baru pertama memegang kamera “serius”. Namun mode Auto tidak berikan keleluasaan untuk fotografer yang menginginkan buat foto yang lebih kreatif seperti pada foto berikut ini.


Untuk yang menginginkan “lulus serta naik kelas” dari mode auto kamera dan menginginkan mengeksplorasi kreatifitas dengan maksimum dalam fotografi, mau tak mau kita harus mengerti apa yang disebut dengan eksposure atau eksposure dalam fotografi.

Jadi apa itu Eksposure/Exposure dalam Fotografi

Sebuah foto adalah “rekaman” cahaya. Eksposure pada dasarnya yaitu jumlah sinar yang di terima sensor digital didalam kamera yang lalu diolah berbentuk file photo. Sensor ini sebenarnya menerima pantulan sinar yang jatuh di objek foto yang masuk ke lensa. Tertarik memahami cara kerja kamera.

Kalau kita memotret di dalam kamar dan hasil foto terasa lebih gelap dari seharusnya kita menyebutnya under-exposed, berarti sensor menerima jumlah sinar yang kurang. Sebaliknya terkadang kita memotret serta hasilnya lebih jelas dari yang seharusnya, dalam fotografi disebut sebagai over-exposed. Sensor terlalu banyak terima cahaya. 

Foto yang bagaimana yang eksposure-nya pas? sebenarnya tak ada patokan eksposure yang cocok, semuanya bergantung selera serta tekad fotografer. Waktu kita menginginkan memotret foto high-key untuk berikan kesan cerah serta bersih seperti foto arsitektur di bawah ini, kita buat kamera memotret over, sensor terima sinar lebih dari semestinya. Serta itu oke-oke saja, tak ada yang salah.


Sebaliknya kadang kita menginginkan membuat foto under exposed untuk berikan mood serta pesan yang berlainan. Misalnya foto sunset begini, di mana sensor menerima jumlah sinar yang kurang hingga kita mendapatkan profil serta muka orang yang gelap gulita namun langit tampak indah.


Segitiga Fotografi, Segitiga Eksposure

Fotografer kenamaan, Bryan Peterson dalam bukunya Understanding Exposure menjelaskan konsep eskposure dalam fotografi dengan gampang. Peterson berikan contoh mengenai tiga elemen yang perlu di ketahui untuk mengerti eksposur, dia menamai hubungan ketiganya sebagai sebuah Segitiga Fotografi. Setiap elemen dalam segitiga fotografi ini berhubungan dengan sinar, bagaimana sinar masuk serta berinteraksi dengan kamera.

Ketika elemen tersebut adalah:
  1. ISO - Ukuran seberapa sensitif sensor kamera terhadap cahaya
  2. Aperture - Seberapa besar lensa terbuka saat foto diambil
  3. Shutter Speed - Rentang waktu 'jendela' didepan sensor kamera terbuka

Perumpamaan Segitiga Eksposur

Mungkin jalan yang paling gampang dalam memahami eksposur adalah dengan memberi satu perumpamaan. Dalam hal ini saya menyukai perumpamaan segitiga eksposur seperti halnya sebuah keran air.

  • Shutter Speed bagi saya adalah berapa lama kita membuka keran.
  • Apeture adalah seberapa lebar kita membuka keran.
  • ISO adalah kuatnya dorongan air dari PDAM.
  • Sementara air yang mengalir melalui keran tersebut adalah cahaya yang diterima sensor kamera.
Tentu bukan perumpamaan yang sempurna, tapi paling tidak kita mendapat ide dasarnya. seperti anda lihat, kalau exposure adalah jumlah air yang keluar dari keran, berarti kita dapat mengubah nilai exposure dengan merubah salah satu atau kombinasi ketiga elemen penyusunnya.

Anda mengubah shutter speed, berarti mengubah berapa lama keran air terbuka. Mengubah Aperture berarti mengubah seberapa besar debit airnya, sementara mengubah seberapa kuat dorongan air dari sumbernya. Mengubah ISO di kamera berarti mengubah besar kecilnya tekanan air.

0 comments:

Post a Comment